Untuk pemilik tanggal 29 pada kalender 4 tahun sekali
Belum sempat ku bersandar pada kursi,
orang disebelah sudah mengingatkan kalender untuk diganti.
Memang sudah jadi kebiasaan, pergantian bulan tak semeriah pergantian tahun.
Ku pikir bulan masih belum mau berganti.
Wahh..ternyata tidak ada tanggal 29, 30, 31 ya dibulan ini...
Sontak pikiranku kembali, memutarkan adegan lama.
masih ingat ketika kau sodorkan akta kelahiran untuk meyakinkan kau lahir di tanggal 29?
masih ingat ketika kau sodorkan akta kelahiran untuk meyakinkan kau lahir di tanggal 29?
Hampir 6 tahun yang lalu itu terjadi.
Lalu bukan lagi hanya akta kelahiran, yang kau bagi payung kala air menjatuhi bumi atau tawa yang sering kali membuat rahang pegal atau lagi, debur emosi yang tak jarang membuat kita tersulut untuk tak saling menggubris.
Lalu bukan lagi hanya akta kelahiran, yang kau bagi payung kala air menjatuhi bumi atau tawa yang sering kali membuat rahang pegal atau lagi, debur emosi yang tak jarang membuat kita tersulut untuk tak saling menggubris.
Semua itu melahirkan kanvas yang melukiskan kisah didalam suatu cerita besar.
Kadang aku khawatir, tak ada lagi waktu untuk melukis kisah, bersama kau dan kawan yang lain. Yang masuk kategori kawanan gila yang menikmati diombang ambing ombak dunia.
Satu yang ku harap, semoga kau senantiasa mau dilukis dalam garis yang dibuat Sang Pelukis Pemilik cerita besar.
Selamat meski tak ada tanggal 29. Tapi tak perlu tanggal 29 biar harimu terasa spesial.
Teruntuk, kamu yang senantiasa berusaha memberi diri untuk orang-orang yang sering lupa diri apa arti memberi diri.
- dari yang menulis kala pantat kram duduk 2,5 jam dari halte juanda menuju tangerang.
Comments
Post a Comment